Semakin Hebat Melaui Debat, UIN Maliki Melenggang Di 3 Besar Formasi Law Fair 2021

Reporter : Marsela Rosiana Putri

SYARIAH- Kabar bahagia datang dari tim debat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki) dalam Lomba Debat Konstitusi Nasional Law Fair 2021. Tim yang terdiri atas 3 mahasiswa fakultas Syariah membawa kemenangan sebagai juara 3 Lomba debat yang di selenggarakan oleh Forum Mahasiswa Pengkaji Konstitusi (FORMASI). Acara ini diselenggarakan di Fakultas Hukum Universitas Mataram (Ahad, 21 November 2021).

FORMASI Law Fair 2021 diikuti oleh 23 Universitas dan 69 tim. Cabang perlombaan yang di selenggaraan yakni Lomba Debat Konstitusi Nasional, Lomba Esai, dan Lomba Debat Internal FORMASI. Acara ini dimulai pada tanggal 30 Agustus hingga 22 November 2021 dengan rangkaian acara pendaftaran, seleksi berkas, babak penyisihan, semi final hingga Final dan closing ceremony.

Tim debat UIN Maliki harus melalui serangkaian proses panjang dalam meraih kemenangan. Mereka adalah Frida Pramadipta asal Malang, Seto Ferdiantoro asal Pasuruan dan Faradiba Suryaningrum asal Masamba. Masing masing merupakan mahasiswa Prodi Hukum Tata Negara (HTN) semester 7. “ Kompetisi ini dilaksanakan secara daring melalui virtual zoom, berbeda dengan tantangan di event-even lain, karena dibabak semi final kami harus riset 7 mosi sekaligus berikut pro kontranya sehingga harus menyiapkan 14 argumentasi “ tutur Seto, salah satu anggota tim debat UIN Maliki.

Bukan layaknya pepatah “ tertimpa durian runtuh “, tim Pangeran Antasari melakukan persiapan-persiapan seperti melakukan riset mendalam terkait mosi yang diberikan, selain itu mereka juga berkonsultasi dengan beberapa dosen untuk mendalami beberapa mosi. “Karena sebagian besar mosi ada terkait pidana, kami diskusikan dan konsultasi ke Ibu Iffaty dosen hukum pidana dan pembina kami Bapak Imam Sukadi “ jelas Seto.

Tim debat UIN Maliki menduduki peringkat 1 dalam seleksi video bersama 12 tim yang lolos. Tim Pangeran Antasari (nama tim debat UIN Maliki) bertanding dua kali dalam babak penyisihan. Salah satunya melawan Universitas Diponegoro dan menjadi juara grup D. Pada babak semi final tim Pangeran Antasari kalah dengan selisih score tipis melawan Universitas Brawijaya. Mereka berhasil mendapatkan juara 3 setelah berjuang melawan Universitas Sam Ratulangi Manado.

Dalam babak penyisihan chamber, mereka mendalami mosi “ Penerapan Sanksi Pidana bagi Pelaku Santet“ hal ini memberikan kesan tersendiri bagi tim Pangeran Antasari karena mereka harus memperdebatkan hal-hal yang irasional dan berusaha untuk merasionalkan dalam artian pada hukum positif. Padahal, permasalahan santet atau hal ghaib merupakan hal di luar nalar dan tidak dapat dibuktikan. Untuk perebutan juara 3, tim Pangeran Antasari mendapatkan mosi “ Keberadaan Virtual Police dalam Penegakan UU ITE di Indonesia” yang mengantarkan mereka podium ketiga.

Lomba Debat Konstitusi Nasional ini di mulai sejak tanggal 6 hingga 22 November 2021 dengan mengusung tema “Penerapan Hukum Pidana dalam Perspektif Hak Asasi Manusia pada Era 4.0 “. Salah satu tujuan kegiatan ini yakni melatih kemampuan kreativitas, berpikir kritis, dan memberikan argumentasi maupun solusi terkait pengembangan penerapan hukum.