Healing versi Qiblatuna: Lakukan Rihlah Ilmiah dengan Rukhyatul Hilal

Reporter : Marsela Rosiana Putri

SYARIAH – Komunitas Falak yakni Qiblatuna Fakultas Syariah kawal datangnya bulan suci Ramadan dengan melakukan Rihlah Ilmiah Rukhyatul Hilal. Rukhyatul Hilal yang diselenggarakan oleh LFNU Jawa Timur diadakan di Bukit Condrodipo, Gresik, tanggal 1 April 2022.

Agenda yang diawali dengan pelatihan Sinau Bareng Falak bertema Hisab awal Bulan dengan Metode Hisab Kitab Irsyadul Murid berbasis excel. Diselenggarakan di aula lantai 1 gedung PWBU Jawa timur, kegiatan ini dimaksudkan sebagai ilmu pengantar Rukhyat yang dilaksanakan sore harinya. Beberapa perwakilan dari Qiblatuna Syariah, dengan didampingi Ustadz Miftahuddin Azmi, menyambut dan mengikuti rangkaian acara dengan penuh semangat. Hal ini menjadi kegiatan Rukhyatul Hilal pertama yang diikuti Qiblatuna Fakultas Syariah.

Kegitan Rukhyatul Hilal dilaksanakan sore hari sekitar pukul 17.00 WIB untuk memastikan kapan masuknya bukan suci Ramadan. Pada percobaan Rukhyat pertama hilal belum terlihat, karena beberapa faktor seperti cuaca mendung yang kurang mendukung. Hal ini membuat keputusan Puasa jatuh pada hari Ahad, 3 April 2022 (versi pemerintah). Putusan oleh Pemerintah didasarkan pada metode hisab dan rukyat. Terkait hisab, berdasarkan posisi hilal sudah harus berada di atas ufuk. Namun, hal itu belum memenuhi kriteria MABIMS atau aturan yang disepakati bersama Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).

“Hisab terlihat yaitu memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat. Namun, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada hari ini baru ada posisi antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit,” jelas Yaqut Menteri Agama Indonesia.

Informasi hitungan hisab telah dilaporkan sejumlah Kantor Kementerian Agama di daerah yang diobservasi, yakni 101 titik rukiyat di 34 provinsi. Dari 101 titik ini tidak ada yang melaporkan melihat hilal.

Pengalaman mengikuti pelatihan Hisab dan Rukhyatul Hilal merupakan langkah Qiblatuna dalam memperdalam ilmu ke-falakan. Selain itu, agenda ini menjadi media dalam aplikasi ilmu yang telah didapatkan. Diharapkan melalui pengalaman yang telah didapa, Qiblatuna menjadi Garda depan Jika ada perbedaan/permasalahan tentang penetapan Awal bulan Hijriyah dengan keilmuan ilmiah yang moderat.