Reporter : Marsela Rosiana Putri
Syariah – Parlemen Kampus kembali hadir dan digelar di Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki) oleh DPR RI bekerja sama dengan UIN Maliki melalui Sema Universitas (Rabu-Kamis, 08-09 Desember 2021).
Kegiatan tahunan DPR RI tahun 2021 merupakan wujud komitmen Setjen DPR RI dalam mendukung serta memberikan pembelajaran berdemokrasi pada masyarakat, khususnya generasi muda. Mengusung tema “ Paradigma SDGs Dalam Tata Kelola Sampah “ kepentingan-kepentingan terbatas diharapkan dapat terakomodasi, terutama dalam hal lingkungan. Di ikuti 125 mahasiswa perwakilan dari 14 universitas se-kota Malang, acara dilaksanakan secara luring (luar jaringan) dan online dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
SDGs (Sustainable Development Goals) merupakan kesepakatan pembangunan global dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Diresmikan pada tanggal 25 September 2015, bertempat di markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 193 kepala negara hadir termasuk Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla. Berlaku mulai tahun 2016 hingga 2030, SDGs mengusung tema “Mengubah Dunia Kita; Agenda 2030 Untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Tujuannya yaitu mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. SDGS berlaku bagi seluruh negara tanpa terkecuali negara maju memiliki kewajiban moral untuk mencapai tujuan dan target SDGs.
Kegiatan ini dibuka dan diresmikan oleh Wakil Ketua DPR RI Dr.H. Abdul Muhaimin Iskandar (lebih dikenal dengan sebutan Cak Imin). Dalam pidato sambutannya beliau membahas teknologi hijau, “ bisnis yang berbasis sumber daya alam, harus mengadopsi teknologi hijau ramah lingkungan. Di mana kampus memiliki peran penting dalam pembangunan teknologi hijau untuk menghadapi kebutuhan mendesak” ujar Cak Imin. Selain itu, beliau menyampaikan bahwa parlemen kampus sebagai ajang mengenalkan tugas dan fungsi DPR RI kepada masyarakat, khususnya mahasiswa.
Pada hari pertama, acara Parlemen diisi dengan pemaparan materi. Turut hadir narasumber mengenai permasalahan dan perkembangan lingkungan hidup, terutama sampah, yakni anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah; Pegiat Lingkungan dan Inisiator Bank sampah, M Hasanuddin; serta Manajer Pendidikan dan jaringan Walhi Jawa Timur, Wahyu Eka Setyawan. Materi sesi kedua adalah Tugas dan Fungsi DPR RI serta Mekanisme Persidangan DPR RI oleh Sekjen DPR RI Indra Iskandar, Deputi bidang persidangan DPR RI Damayanti, dan Anggota komisi IX M. Hasanuddin wahid.
Pada hari kedua, acara parlemen kampus adalah implementasi dari materi-materi yang telah di sampaikan narasumber di hari sebelumnya, yakni Simulasi sidang Paripurna DPR RI. Antusias mahasiswa terlihat dalam berjalannya simulasi sidang paripurna. Dalam hal ini 85 mahasiswa dibagi menjadi 5 Fraksi. Setiap fraksi diberi kesempatan menyampaikan hasil diskusi mengenai isu serta alternatif yang ditawarkan. Melalui ketua fraksi atau juru bicara aspirasi maupun pandangan anggota tersampaikan.
Isu yang di bahas dalam simulasi sidang paripurna yaitu Single Use Plastic (plastik sekali pakai) dan Impor sampah industri. Alternatif yang ditawarkan yakni dengan menutup total impor sampah atau meng-ijinkan impor sampah khusus industri; memasukkan pelarangan penggunaan sampah plastik sekali pakai dalam RUU atau hanya melarang sebagian. Melalui proses lobbying (negosiasi) dan votting (pengambilan keputusan melalui suara terbanyak), suasana simulasi sidang semakin panas. Perbedaan pendapat antar fraksi memicu suasana tidak kondusif sehingga ketua sidang harus mengeluarkan surat peringatan (SP 1) pada salah satu ketua fraksi. Sebagaimana sidang paripurna DPR RI, apabila kata mufakat tidak tercapai maka dilakukan pengambilan suara.
Melalui simulasi sidang paripurna ini pemikiran mahasiswa akan tugas dan fungsi serta mekanisme sidang DPR RI semakin terbuka, “ ternyata sidang yang terjadi di DPR RI tidak mudah dalam mengambil keputusan, dalam simulasi saja seperti ini pasti sesungguhnya akan lebih sulit”, ungkap Huda selaku ketua simulasi sidang. Apresiasi terhadap partisipasi peserta parlemen kampus diberikan oleh Ketua Biro Protokol dan Humas Setjen DPR RI Suratna, peserta terbaik dalam menjalankan simulasi sidang paripurna diberi penghargaan berupa sertifikat dan plakat. Tidak hanya itu, peserta Parlemen Kampus difasilitasi dan diberi cendera mata berupa seminar kit, sertifikat & E-sertifikat, serta uang transportasi. Peserta mendapatkan kesempatan yang sangat berharga, terlebih isu mengenai sampah serta tugas, fungsi dan mekanisme persidangan DPR RI.