DEMA Fakultas Syariah Gelar Gebyar Pekan Hukum Syariah (GPHS) yang Didominasi Kompetisi Daring

Pandemi membuat segala aktivitas dan banyak pihak terpacu untuk beradaptasi dengan kondisi. Hal yang sama juga dilakukan DEMA Fakultas Syariah. Tak bisa melaksanakan banyak kegiatan secara langsung, para aktivis ini tidak lantas berpangku tangan. Mereka menyelenggarakan dua kompetisi nasional secara daring dengan cukup rapi, yakni Lomba Debat Hukum Nasional dan Lomba Esai Nasional.

Lomba debat hukum nasional diselenggarakan pada 28 Oktober—27 November 2020 (mulai tahap seleksi hingga pengumuman pemenang). Juara 1 lomba debat kali ini adalah tim mahasiswa dari IAIN Pare-pare. Juara 2 adalah tim dari Universitas Sebelas Maret. Gelar best speaker diraih oleh salah satu anggota tim dari IAIN Pare-pare.

Pada lomba esai, terdapat mekanisme yang baru yang diterapkan oleh panitia. Usai tahap seleksi, lima penulis esai terbaik harus melaksanakan presentasi sebagai babak final untuk menyeleksi tiga naskah sekaligus presentator terbaik. Kegiatan presentasi yang digelar pada 26 November 2020 kemudian memunculkan tiga nama dari dua kampus yang berbeda, yakni Rizky Saputra dari IAIN Tulungagung (Juara 1), Tri Wulan Ningsih dari UIN Walisongo (Juara 2), dan Mutia Muharamah dari UIN Walisongo (Juara 3).

Wakil dekan II, Dr. Khoirul Hidayah mengaku bangga, mahasiswa bisa melaksanakan dua perlombaan dalam rangka GPHS tersebut tanpa kendala berarti. “Ya! Memang permasalahan teknis aktivitas daring, khususnya peralatan dan perangkat yang digunakan, perlu menjadi perhatian utama dalam kegiatan semacam ini. Kendala kecil pasti ada. Namun, saya bangga karena teman-teman bisa sukses menyelenggarakan acara ini dengan baik,” tutur beliau.