RUMUS MENGGAPAI KESUKSESAN (HASIL = USAHA + DOA)

 

Penyesalan terjadi di akhir episode sebuah cerita. Begitu pula kesadaran akan betapa makna dan hikmah yang terkandung didalamnya. Hanya saja tak ada penyesalan yang terjadi diawal dan pemaknaan di ujung sebuah cerita. Semua akan terjadi sesuai sekenario Tuhan yang berjalan berasaskan kehidupan. Hasil yang ada adalah merupakan menifestasi dari segala perbuatan yang dilalui. Sehingga berbalaskan seimbang antara usaha dan hasil yang diperoleh. Manusia memahami akan adanya sebab-akibat dari hukum causalitas, siapa berbuat dialah yang akan menuai hasilnya.

Dan sekarang hal itulah yang terjadi dalam hingar kehidupan. Semuanya tak akan terlepas dari hukum itu, dan resiko adalah hal muthlak yang akan di emban manakala terjadi selisih antara usaha dengan hasil sementara atau hasil akhir perjalanan cerita. Melangkah dengan konsistensi yang kokoh, komitmen yang teguh dan tentunya dengan dasar kesungguhan akan berdampak positif dengan hasil yang akan diperoleh. Terlepas dari hikayat takdir yang membelenggu dari setiap insan di dunia, semua individu memiliki hak untu menjemput hasil yang maksimal yang terkadang di kenal dengan nama kesuksesan. Tuhanpun membuka peluang bagi siapa saja yang akan menilik dan menikmati atas hasil sebuah usaha dan tentunya doa.

Sudahkah kiranya jelas atas apa yang Tuhan janjikan kepada seluruh manusia, untuk memperbaiki dan mempercantik kehidupannya sesuai dengan cita, asa, dan impian masing-masing. Jangan mudah menghakimi Tuhan bahwa tidak memberikan ‘kekuasaan’ atas kehidupan di dunia ini, melainkan tak maksimalnya sebuah usaha yang akan berbarengan dengan hasil yang didapatkan. Peluang perubahan kebaikan, kesuksesan, bahkan segala hal yang masih bisa diwujudkan ialah kesempatan manusia untuk mensinergikan dengan keringat usaha. Menjemput bola kesuksesan bukan malah menanti dan terus berdiam menunggu hadiah dari tuhan.

Perlu diingat bahwa tak ada yang instan dan serba langsung jadi di dunia ini. Melainkan melewati periodeisasi dan mekanisme dari sebuah proses yang rumit dan terkadang menyita waktu, tenaga, fikiran, perasaan, dan pastinya pengorbanan. Dan manusia yang mengidamkan kesuksesan dengan isapan jempol dan mimpi manis tanpa adanya usaha dan proses akan mendapatkan kekecewaan yang disandarkan dan terkadang menyalahkan Tuhan. Padahal realitanya tak ada hasil tanpa ada usaha dan akan berbalik sebaliknya ada hasil dari usaha yang dilakukan. Dorongan usaha adalah doa, jadi usaha haruslah juga beriringan dengan doa. Hal inilah yang menguatkan dan mengkokohkan pondasi komitmen untuk meraihnya.

Oleh karenanya, masa muda yang sangat sempit ini jangan dipersempit dengan usaha yang minimal. Sehingga tak ada lagi kata penyesalan yang terlontar akibat dari sedikitnya gerak usaha yang berdampak pula pada sedikit hasil yang diperoleh. Ingin pintar dengan belajar dan ingin kaya dengan bekerja semuanya adalah kerena ada usaha untuk bisa dan mewujudkannya. Satu lagi hal yang sangat penting yang juga seringkali Rektor kita menyebut dan menyampaikan di berbagai forum bahwa untuk mengimplementasikan dan ada usaha harus diawali dari sebuah “Mimpi”. Mengapa demikian, karena memang berawal dari mimpi itulah maka aka nada sebuah pemikiran dan tindakan usaha untuk mewujudkan dan mendesain kehidupan kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *