Manusia Makhluk Pencipta Simbol Komunikasi

Mengenal Anatomi Otak sebagai Alat Berpikir

Otak merupakan alat untuk memproses data tentang lingkungan internal dan eksternal tubuh , diterima reseptor pada alat indera (seperti mata, telinga, kulit, dan lain-lain). Data tersebut dikirimkan otot yang dikenal dengan sistem saraf. Sistem saraf ini memungkinkan seluruh otot saraf mengubah rangsangan dalam bentuk implus listrik, selanjutnya dikirim ke pusat sistem saraf yang berada di otak dan saraf tulang belakang. Disinilah data diproses dan direspon dengan rangsangan yang cocok. Biasanya dalam tahap ini timbul saraf efektor, yang berfungsi mengirim implus saraf ke otot sehingga otot berkontraksi atau rileks.

Di dalam jaringan sistem saraf pusat terdapat hirarki kontrol. Banyak rangsangan sederhana berhubungan dengan tindakan refleks/aksi spontan (misalnya, dengan cepat kita mengibaskan tangan saat menyentuh piring panas). Otak tidak terlibat langsung dalam proses identifikasi mengenai tindakan refleks, tapi tindakan refleks tersebut diproses di saraf tulang belakang.

Meskipun otak tidak terlibat langsung dalam proses yang berhubungan dengan aksi spontan, tetap saja kita akan mencerna data/rangsangan yang dipersepsi alat indera. Contohnya kita tidak serta-merta menumpahkan sepiring penuh makanan tanpa alasan kecuali piring itu memang panas sehingga kita refleks menumpahkannya. Bisa juga hal itu disebabkan stress yang kita alami. Fenomena semacam ini adalah fungsi yang rumit yang terjadi di otak.

Bernafas, keseimbangan, menelan, dan mencerna terjadi karena fungsi otomatis otak. Kita tidak menyadari bahwa proses tubuh tersebut membutuhkan kontrol yang lembut dan teknik mengatur yang baik. Otak “purba” mengontrolnya secara relatif. Misalnya, kita akan menoleh jika seseorang memanggil nama kita di jalan. Aksi tersebut dikontrol oleh bagian otak yang “lebih baru”. Otak dan saraf tulang belakang dilindungi oleh tulang (tengkorak dan tulang belakang secara berurutan) dan dikelilingi oleh cairan otak, yang berfungsi sebagai alat penahan goncangan.

 

 

Otak nampak seperti sebuah kembang kol yang beratnya rata-rata 1,2 kg pada laki-laki dan 1 kg pada perempuan. Anatomi otak, pada satu sisi, dapat dibagi ke dalam tiga bagian umum, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Nama bagian-bagian tersebut tidak berdasarkan letak otak. Otak depan tidak berada di bagian depan, begitu juga tengah dan belakang. Nama bagian-bagian tersebut didasarkan pada posisi saat manusia masih berbentuk embrio, kemudian berubah-ubah selama perkembangan janin dalam kandungan.

 

Otak belakang terletak di dasar kepala, terdiri dari empat bagian fungsional, yaitu medulla oblongata, pons, bentuk reticular (reticular formation), dan cerebellum. Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol fugnsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.

Pons berfungsi semacam stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama formasi reticular. Pons-lah yang menetukan apakah kita terjaga atau tertidur. Sementara itu, formasi reticular memiliki peranan penting dalam pengaturan gerakan dan perhatian kita. Dalam hal ini, formasi reticular seolah-olah berfungsi untuk mengaktifkan bagian lain dalam otak.

Selain bagian-bagian yang telah disebutkan tadi, ada juga bagian yang dinamakan cerebellum, dengan banyak lilitannya. Cerebellum disebut juga otak kecil yang berkerut sehingga berbentuk hampir seperti otak besar (otak secara keseluruhan). Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak. Tapi, sebenarnya fungsi tersebut perlu dipelajari dan dilatih, seperti keseimbangan dan koordinasi. Saat kita berjalan tanpa berpikir, cerebellum merupakan kontrol atas gerakan kita.

Otak tengah merupakan pusat saraf dalam lingkup kecil. Otak tengah merupakan lanjutan dari formasi reticular dan merespon pendengaran dan pengelihatan (seperti gerak mata). Otak tengah tampaknya lebih penting fungsinya pada hewan mamalia daripada manusia, karena pada manusia yang lebih dominan digunakan adalah otak depan. Otak tengah sebagai bagian terbesar pada otak, memiliki beberapa bagian, yang paling utama adalah korteks yang mengandung kurang lebih 10 miliar saraf dan terletak pada lapisan luar otak. Otak tengah juga merupakan puncak fungsional otak yang respon terhadap fungsi yang lebih rumit, tindakan sengaja, dan kesadaran.

Bagian-bagian penting otak depan adalah thalamus, hypothalamus, dan system limbic. Thalamus terdiri dari sejumlah pusat saraf dan berfungsi sebagai tempat penerimaan untuk sensor data dan sinyal-sinyal motorik. Misalnya untuk mengirim data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks. Hypothalamus berfungsi untuk mengontrol nafsu, makan dan syahwat, dan mengatur kepentingan biologis lainnya.

Hypothalamus, thalamus, otak tengah, dan otak belakang, tidak termasuk cerebellum, secara bersama-sama membentuk apa yang disebut tangkai/batang otak (the brain stem). Batang otak berfungsi untuk mengatur seluruh proses kehidupan yang mendasar. Jika batang otak tersebut kekurangan aktivitas (kurang dirangsang), maka menurut psikiater akan menyebabkan brain death atau kelumpuhan otak.

Di antara pusat otak dan korteks terletak system limbic. Limbic (bahasa Latin) berarti batas. Anatomi system limbic ini hampir seperti hypothalamus. System limbic memungkinkan kita mengontrol insting/naluri kita. Itulah sebabnya mengapa kita tidak serta merta memukul seseorang yang tidak sengaja menginjak kaki kita. System limbic terdiri dari tiga bagian utama, yaitu amygdala dan septum yang berfungsi mengontrol kemarahan, agresi, dan ketakutan, serta hippocampus yang penting dalam merekam memori baru.

Korteks (korteks cerebral) adalah helaian saraf yang tebalnya kurang dari 5 mm, tapi luas bagiannya mencapai 155cm. Korteks menyusun 70 persen bagian otak. Lipatan korteks yang erat kaitannya dengan tengkorak manusia membuat otak tampak berkerut. Saraf dalam korteks memproses data. Karena warna dari korteks adalah kelabu, menjadi salah satu alasan mengapa korteks diistilahkan dengan benda/zat kelabu (the grey mater).

Korteks pun secara luas berhubungan satu sama lain (dengan bagian dalam otak). Jaringan panjang yang menghubungkan bagian-bagian terpisah (secara luas) pada otak tersusun dari saraf yang tertutup penyekat berlemak yang disebut myelin. Myelin membuat jaringan tersebut berwarna putih (disebut juga benda/zat putih’’)Korteks mempunyai sejumlah struktur dan bagian-bagian fungsional. Yang paling nyata dari pembagian ini adalah belahan kiri dan kanannya.

Beberapa ahli berpendapat bahwa kedua belahan otak dihubungkan oleh sebuah ‘’bundel serat tebal’’ yang disebut corpus callsum. Corpus callsum membantu menyatukan aktivitas otak (memberitahu otak kiri tentang apa yang dilakukan otak kanan, juga sebaliknya).Pembagian penting lainnya dalam korteks adalah empat buah lobus atau cuping, yaitu temporal, frontal, occipital, dan parietal. Bagian-bagian tersebut dinamai berdasarkan letaknya setalah tulang tengkorak.Sejak lama muncul berbagai pendapat tentang fungsi tersebut dalam otak.

Lobus frontal berhubungan dengan konsentrasi, lobus temporal berhubungan dengan bahasa dan ingatan, lobus parietal berhubungan dengan sensor data dan lobus occipital berhubungan dengan pengelihatan dan persepsi. Jadi, proses kesadaran pikiran bergantung pada interaksi kompleks di bagian-bagian otak.[1]

 

 

 

Dalam pandangan lain, dikatakan bahwa manusia sebenarnya memiliki jumlah sel otak yang sama dengan Albert Einsten, Thomas Alfa Edison bahkan teman kita yang pintar dan selalu menjadi juara umum. Sekalipun jumlah sel otak manusia sama, akan tetapi ouput-nya berbeda, karena terdapat perbedaan dalam pendayagunaannya.

Otak manusia memiliki jutaan sel saraf yang disebut neuron yang dapat berinteraksi dengan sel-sel lain di sepanjang cabang-cabang, disebut dendrit. Kunci penghubung antara dendrit-dendrit ialah suatu zat yang disebut myelin. Ketika kita menerima informasi, maka myelin akan terbentuk sehingga dendrit terhubung.  Proses ini disebut penerimaan dan penyimpanan informasi. Pada tahap awal, untuk membuat myelin yang pertama dibutuhkan energi yang besar. Itulah sebabnya seorang yang jarang berfikir, secara otomatis akan memiliki daya ingat yang rendah karena energi yang rendah.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *